Senin, 10 Januari 2011

Busnes Plan Dari aspek Manajemen Produksi

Lokasi Usaha

Peternakan sapi perah terpadu ini berada di lahan Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) Fakultas Peternakan – IPB. Adapun profil lahan UP3J sebagai berikut :
  • Luas : 169 Ha.
  • Letak : 60 Km sebelah Timur Laut Bogor, di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.
  • Geografi : Ketinggian Berkisar antara 70 m (dari dataran pantai terdekat) di atas permukaan laut. 20% areal UP3J umumnya tanah datar, 60% bergelombang dan 20% bukit-bukit curam dan lembah
  • Iklim : Curah hujan rata-rata 3.206 mm. Temperatur maksimum rata-rata 32,7ºC dan temperatur minimum rata-rata 24,5ºC dan kelembaban rata-rata 79%. Bulan terbasah terjadi pada bulan Januari (rata-rata 413 mm) dan bulan terkering yaitu pada bulan Juli (116 mm). Periode kering biasanya selama 3 – 4 bulan yaitu Juni – September.
  • Tanah : pH rata-rata 6 dan termasuk jenis tanah liat coklat pekat. Memiliki respon yang baik terhadap pemupukan NPK dan tingkat kesuburan tanah umumnya rendah

2.2. Pola Usaha

Berdasarkan potensi lahan Unit Pendidikan dan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) di atas, maka Peternakan Sapi Perah ini akan dilaksanakan dengan pola pertanian terpadu (integrated farming). Pola ini akan menyinergikan usaha peternakan, pertanian dan perikanan. Pola ini merupakan solusi terbaik untuk mengatasi problem limbah peternakan dan juga sangat efisien dan mempunyai banyak nilai tambah.
Pola Pertanian Terpadu

2.3. Pengadaan Induk Sapi Perah

Dalam pola usaha pertanian terpadu, sapi merupakan integrator yang mensinergikan antar subsistem. Dalam peternakan sapi perah ini akan diadakan 320 ekor induk sapi perah dalam kondisi bunting 5-7 bulan, dengan harga rata-rata Rp. 12.500.000,-/ekor. Dengan demikian dibutuhkan biaya investasi untuk pembelian induk sapi sebesar Rp. 4.000.000.000,-.

2.4. Sarana dan Fasilitas

Sebagian sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk operasional peternakan sapi sudah ada di lahan UP3J – IPB, akan tetapi diperlukan perbaikan agar layak dioperasikan. Juga diperlukan penambahan sarana dan fasilitas. Biaya investasi sarana dan fasilitas adalah sebagai berikut :
Tabel Biaya Sarana dan Fasilitas

2.5. Kapasitas Produksi

Berdasarkan jumlah populasi induk sapi perah serta sarana dan fasilitas yang akan diadakan di atas, maka kapasitas produksi peternakan sapi perah terpadu ini diperkirakan adalah sebagai berikut:
Tabel Kapasitas Produksi

2.6. Bahan Pokok dan Bahan Pembantu

Berikut bahan pokok dan bahan pembantu yang diperlukan ternak sapi perah sesuai dengan rencana produksi tahun pertama:
Tabel Bahan Pokok dan Pembantu

Sedangkan untuk memenuhi kapasitas produksi pertanian terpadu, diperlukan bahan pokok dan pembantu, sebagai berikut:
Tabel Bahan Pokok dan Pembantu utk pemenuhan kapasitas produksi

2.7. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung untuk pengelolaan peternakan sapi perah terpadu ini berjumlah 35 orang, yang terdiri dari :
Tabel Tenaga Kerja Langsung

2.8. Biaya Umum

Biaya umum untuk menunjang kegiatan peternakan ini terdiri dari:
Tabel Biaya Umum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar