Selasa, 07 Desember 2010

Puisi Persahabatan

Untaian katamu ternyata palsu
Janji indah telah kau ingkari
Untuk terus menjadi sahabatku

Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku

Sadarkah kau sobat???
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mimpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku

Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua tlah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan
Yang mampu kau berikan padaku
Karena sahabat…
Kau khianati aku
k au cemari ikatan kita
Kau dengan mudah melepas jemariku
Padahal kau melihat aku
Rapuh tanpa kau di sampingku

Mengapa kau rusak hubungan ini???

Kawan…..
Engkau telah mengisi hari hari ku
Dengan canda tawamu
Nampak wajahmu ceria nan rupawan

kawan…...
begitu bertartinya kau dalam hidup ini serasa hampa jika kau tak disisi

Kumelangkah tanpamu disampingku
Serasa diruang tak berpenghuni
Walau kuberada dikeramaian
Rasa linglung jika kau tak menemani
Tak tahu berbuat apa
Tanpamu disisi

Kawan…....
Kaulah tempat curahanku
Tempat curahan dari segala gundahku
Kapanpun dimanapun bagaimanapun
Dalam keadaan apapun
kau….selalu ada untukku
Selalu ada disetiap kubutuh

Kawan…......
begitu besar jasamu
Kata terimakasih tak cukup membalas jasamu

Kawan….
Betapa besar jasamu
Tak dapat diungkap dengan kata
Andaikan air laut sebagai tinta
Bahkan seisi bumipun tak cukup sebagai tinta
Untuk menuliskan jasamu

Kawan….....
Kuingin selalu bersamamu
Rasa tak ingin kulalui waktu tanpamu

Sahabat terkadang bisa buat kita senang
Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka
Dikala engkau senang
Dikala engkau sedih

Sahabat…,
Kenapa engkau hadir dalam hdupku
Kenapa engkau membuatku menangis…?
Kenapa engkau tersenyum dalam tangisku?
Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita…
Sia-sia kita bina persahabatankita ini
Selamat tinggal sahabat sejatiku…

Persahabatan tak butuh keajaiban,,
Yang ada hanya sebuah kebersamaan
Untuk selalu terus berjalan

Persahabatan bukan permainan
Bukan pula sebuah ujian
Juga bukan sebuah hayalan
Persahabatan adalah jembatan
Untuk mencapai sebuah tujuan

Persahabatan selalu berharap
Semua teman memperoleh kebahagian
Persahabatan adalah sebuah perwujudan
Kasih sayang yang terlewatkan
Cinta yang tak terungkapkan

Persahabatan. . .
Selalu berbuah kebahagiaan
Karena persahabatan takkan hilang termakan zaman

Kau adalah sahabatku teman pelipur laraku
Bersamamu aku bisa ber bagi cerita indah
Cerita tentang kegagalanku
Dan dengan mu pula aku bisa tuangkan segala keluh kesahku

Sahabat…
Saat kau sedih aku menangis
Saat kau terluka hatiku tercabik
Saat kau gundah aku selalu resah

Sahabat. . .
Jangan kau anggap aku orang lain
Aku adalah dirimu
Aku adalah saudaramu
Aku siap korban kan jiwaku agar kekal persahabatan kita

Teman itu seperti bintang
Tak selalu nampak
Tapi selalu ada dihati…

Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh
Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata
Saat tangan terluka, mata menangis
Saat mata menangis, tangan menghapusnya

Kuatkah aku menjalani ini.?
Kebersamaan kita memang indah
Bahkan terasa sangat manis


Kau teman berbagiku
Kau tempat ku curahkan resah dan gelisahku
Bercanda dan tertawa bersama
Menghangatkan tubuh dan jiwaku

Tapi. . .
Dalam tawa itu aku menjerit
Dalam kehangatan dekapanmu aku menggigil

Kau teman terbaikku
Tapi bukan pemilik cintaku

CERPEN : Tikus dan Manusia

Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat (sepanjang yang kami temukan), namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus kebun. Tubuhnya cukup besar dan bulunya hitam legam.
Pertama kali kami menyadari kehadiran penghuni rumah yang tak diundang, dan tak kami ingini itu, ketika saya tengah menonton film-video The End of the Affair yang dibintangi Ralph Fiennes dan Julianne Moore, seorang diri, sementara istri telah mendengkur kecapaian di kamar. Waktu tiba pada adegan panas pasangan selingkuh Fiennes dan Julianne, tengah bugil di ranjang, yang membuat saya menahan napas dan pupil mata melebar, tiba-tiba kaki saya diterjang benda dingin yang meluncur ke arah televisi, dan saya lihat tikus hitam besar itu berlari kencang bersembunyi di balik rak buku. Jantung saya nyaris copot, darah naik ke kepala akibat terkejut, dan otomatis kedua kaki saya angkat ke atas.

Baru kemudian muncul kemarahan dan dendam saya. Saya mencari semacam tongkat di dapur, dan hanya saya temukan sapu ijuk. Sapu itu saya balik memegangnya dan menuju ke arah balik rak buku. Tangan saya amat kebelet memukul habis itu tikus. Namun, tak saya lihat wujud benda apa pun di sana. Mungkin begejil item telah masuk rak bagian bawah di mana terdapat lubang untuk memasukkan kabel-kabel pada televisi. Untuk memeriksanya, saya harus mematikan televisi dulu yang ternyata masih menayangkan adegan panas pasangan intelektual Inggris itu. Saya takut kalau tikus keparat itu menyerang saya tiba-tiba. Imigran gelap rumah itu saya biarkan selamat dahulu.

Saya tidak pernah menceritakan keberadaan tikus itu kepada istri saya yang pembenci tikus, sampai pada suatu hari istri saya yang justru memberitahukan kepada saya adanya tikus tersebut. Berita itu begitu pentingnya melebihi kegawatan masuknya teroris di kampung kami.

”Pak, rumah kita kemasukan tikus lagi! Besar sekali! Item!”
”Di mana mamah lihat?”
”Di dapur, lari dari rak piring menuju belakang kulkas!” Istri saya cemas luar biasa, menahan napas, sambil mengacung-acungkan pisau dapur ke arah kulkas di dapur.

”Sudah satu tahun enggak ada tikus. Rumah sudah bersih. Mengapa tikus masuk rumah kita? Tetangga jauh. Dari mana tikus itu?”
”Itu tikus kebun, Mah,” jawab saya santai sambil mengembalikan buku Nietsche ke rak buku.
”Jangan santai-santai saja Pah, cepat lihat kolong kulkas!”

Wah, situasi semakin gawat. Saya memenuhi perintah istri saya dengan menyalakan senter ke bagian kolong kulkas. Tidak ada apa pun. Tikus keparat! Ke mana dia menghilang?
Sejak itu istri saya amat ketat menjaga kebersihan. Semua piring di rak dibungkus kain, juga tempat sendok. Tudung saji diberati dengan ulekan agar tikus tidak bisa menerobos masuk untuk menggasak makanan sisa. Gelas bekas saya minum nescafe-cream malam hari harus ditutup rapat. Tempat sampah ditutupi pengki penadah sampah sambil diberati batu. Strategi kami adalah semua tempat makanan ditutup rapat-rapat sehingga tikus tak akan bisa menerobos.

Istri saya memesan dibelikan lem tikus paling andal, yakni merek Fox. Selembar kertas minyak tebal dilumuri lem tikus oleh istri saya dan di tengah-tengah lumeran lem itu ditaruh ampela ayam bagian makan malam saya. Jebakan lem tikus ditaruh di kaki kulkas. Pada malam itu, ketika istri saya tengah asyik menonton sinetron ”Cinta Kamila”, yang setiap malam setengah sembilan selalu menangis itu, istri saya tiba-tiba berteriak memanggil saya yang sedang mengulangi membaca Filsafat Nietsche di kamar kerja, bahwa si tikus terperangkap. Saya segera menutup buku dan lari ke dapur menyusul istri. Benar, seekor tikus hitam sedang meronta-ronta melepaskan diri dari kertas yang berlem itu.

”Mana pukul besi?!” saya panik mencari pukul besi yang entah disimpan di mana di dapur itu.
”Jangan dipukul Pah!”
”Lalu bagaimana?” Saya menjawab mendongkol.
”Selimuti dengan kertas koran. Bungkus rapat-rapat. Digulung supaya seluruh lem lengket ke badannya.”
”Lalu diapakan?” Saya semakin dongkol.
”Buang di tempat sampah!”
”Aah, mana pukul besi?” Kedongkolan memuncak.
”Nanti darahnya ke mana-mana! Bungkus saja rapat-rapat!”

Saya mengalah. Ketika tikus itu akan saya tutupi kertas koran, matanya kuyu penuh ketakutan memandang saya. Ah persetan! Saya menekan rasa belas kasihan saya. Tikus saya bungkus rapat-rapat, lalu saya buang di tong sampah di depan rumah, sambil tak lupa memenuhi perintah istri saya agar penutupnya diberati batu.
Siang harinya sepulang dari mengajar, istri saya terbata-bata memberi tahu saya bahwa tikus itu lepas ketika Mang Maman tukang sampah mau menuangkan sampah ke gerobaknya. Cerita Mang Maman, ada tikus meloncat dari gerobak sampahnya dan lari ke kebun sebelah dengan terbungkus kertas coklat. Cerita lepasnya tikus ini beberapa hari kemudian diperkuat oleh Bi Nyai, pembantu kami, bahwa dia melihat tikus hitam yang belang-belang kulitnya.

Geram juga saya, dan diam-diam saya membeli dua jebakan tikus. Ketika mau saya pasang malam harinya, istri saya keberatan.
”Darahnya ke mana-mana,” katanya.
”Ah, gampang, urusan saya. Kalau kena lantai, saya akan pel pakai karbol,” jawabku.
Istri saya mengalah, dan rupanya merasa punya andil bersalah juga. Coba kalau tikus itu dulu kupukul kepalanya, tentu beres.

Pada waktu subuh istri membangunkan saya.
”Tikusnya kena Pah!”
Memang benar, seekor tikus hitam terjepit jebakan persis pada lehernya. Darah tak banyak keluar. Ketika saya amati dari dekat, ternyata bukan tikus yang kulitnya sudah belang-gundul.
”Ini bukan tikus yang lepas itu Mah!”
”Masa?” Ia mendekat mengamati.
”Kalau begitu ada tikus lain.”
”Mungkin ini istrinya,” celetekku.
Ketika mau saya lepas dari jebakan, istri saya melarangnya.
”Buang saja ke tempat sampah dengan jebakannya.”

Rasa tidak aman masih menggantung di rumah kami. Tikus belang itu masih hidup. Dendam kami belum terbalas. Berhari-hari kemudian kami memasang lagi lem tikus dengan berganti-ganti umpan, seperti sate ayam, sate kambing, ikan jambal kegemaran saya, sosis, namun tak pernah berhasil menangkap si belang. Bibi mengusulkan agar dikasih umpan ayam bakar. Saya membeli sepotong ayam bakar di restoran padang yang paling ramai dikunjungi orang. Sepotong kecil paha ayan itu dipasang istri saya di tengah lumeran lem Fox, sisanya saya pakai lauk makan malam.

Gagasan Bi Nyai ternyata ampuh. Seekor tikus menggeliat-geliat melepaskan diri dari karton tebal yang dilumuri lem. Tikus itu benar-benar musuh istri saya, di beberapa bagian badannya sudah tidak berbulu. Kasihan juga melihat sorot matanya yang memelas seolah minta ampun.
”Mah, cepat ambil pukul besinya.”
Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak.

”Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!”
Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi.
”Cepat sana cari koran!” bentakku jengkel.
”Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang.

Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah.
Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi nescafe, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami.
”Harus kita temukan sarangnya! Bayi-bayi tikus itu kelaparan ditinggal kedua orangtuanya. Kalau mati bagaimana? Kalau mereka hidup, rumah kita menjadi rumah tikus!” kata istri.
Lalu kami melakukan pencarian besar-besaran. Bagian-bagian tersembunyi di rumah kami obrak-abrik, namun bayi-bayi tikus tidak ketemu. Bayi-bayi itu juga tidak kedengaran tangisnya lagi. ”Mungkin ada di para-para. Tapi bagaimana naiknya?” kata saya.

”Nunggu Mang Maman kalau ambil sampah siang,” kata istri.
Ketika Mang Maman mau mengambil sampah di depan rumah, bibi minta kepadanya untuk naik ke para-para mencari bayi-bayi tikus.

”Di sebelah mana Bu?” tanya Mang Maman.
”Tadi hanya terdengar di dapur saja. Mungkin di atas dapur ini atau dekat-dekat sekitar situ,” sahut istri saya.
Sekitar setengah jam kemudian Mang Mamang berteriak dari para-para bahwa bayi-bayi tikus itu ditemukan. Mang Maman membawa bayi-bayi itu di kedua genggaman tangannya sambil menuruni tangga.
”Ini Bu ada lima. Satu bayi telah mati, yang lain sudah lemas. Lihat, napas mereka sudah tersengal-sengal.”
Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu.

”Bunuh dan buang ke tempat sampah Mang” kata istri saya.
”Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.”
”Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran.
”Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis.
”Obat kuat? Bagaimana memakannya?”
”Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.”

Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengong-bengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya.

Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup manusia. Tikus selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir.
Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru.

CERPEN

Skandal Cinta di Pohon Cherry


Rasanya lezat, kuahnya enak, nasinya juga harum. Itulah cita-rasa sate Madura bagiku dan Eva. Kami sudah rutin, layaknya upacara sakral, untuk selalu makan sate Madura setiap malam minggu. Seperti malam ini, aku dan Eva sedang menikmati alunan kelezatan sate Madura yang enak di mulut, mengenyangkan di perut, bersahabat pula dengan dompet. Dan di warung sate Madura inilah tempat pertama kali kami bersua dan jatuh cinta pada pandangan kelima. Betulkah? Betul, betul, betul!!!

“Re, tadi Neza sms, temen aku yang yang tomboy tu, tau ‘kan? Nah, dia mau minta tolong translate-kan tugas Bahasa Jepangnya ke Bahasa Inggris. Bisa, Ta?” Eva membuyarkan bentangan lamunanku, dia melahap satu tusuk sate sekaligus ke dalam mulut mungilnya.
“Oh…ya my sweatheart, bisa, bilang ja ma Neza, antar tugasnya tu besok ke kos dirimu ya,” tukasku sambil melalhap habis satu tangkai daging sate juga. Begitulah, terkadang dia memanggil namaku, terkadang pula dia memanggilku “Ta”, ujung dari kata “Cinta”.

* * *

“Ev, mana Neza-nya?” aku sudah tidak nyaman duduk di depan kos Eva, sudah 4 jam kami menunggu.
“Bentar lagi Ta, sabar ya, Cinta.” Bujuknya sambil membelai kepalaku lembut. “Nah, itu Nezanya datang,” katanya lagi. “Kok lama kali sich, Nez?”
“Aduwh Ev, tadi ada urusan, makanya telat. Maaf ya!” Neza memelas.
Eva sering cerita tentang Neza, tapi aku belum pernah ketemu dengannya. Inilah kali pertama aku bertemu Neza. Dalam dongkol, kulirikkan mataku ke arah Neza. Dia memiliki rambut lurus sebahu, diikat seperti ekor kuda, mengenakan baju kaos kuning lengan pendek dan celana jeans biru selutut. Aku tidak percaya kalau ternyata ada gadis di bumi ini yang lebih ayu dari pacarku, tapi walaupun mataku terpana, hatiku sama sekali tidak terpesona, cintaku tetaplah untuk kekasihku, Eva.

“Ini cowok Eva ya?” tanyanya sambil mengulum senyum. Aku hanya mengangguk dan membalas senyumnya. “Neza”, ujarnya sambil mengulurkan tangan.
Aku jabat tangannya, “Rehan.” Jawabku singkat. “Oh…ya, langsung aja, yang mana tugasnya?” tanyaku to the point.
“Ini,” Neza mengulurkan tiga lembar teks berbahasa Jepang. Aku segera menggarapnya, men-translate-kannya ke Bahasa Inggris.
Tidak lama kemudian aku menyelesaikan terjemahan itu. Aku menyodorkan 2 helai kertas yang dibelai udara seperti rambut Neza yang terurai dihembus angin sepoi-sepoi.
“Makasih ya.” Tutur Neza lembut, lalu Eva mengantarnya ke gerbang kos di bawah sore yang hampir senja. Setelah itu, langit berwarna jingga mengatup kisah pada hari itu.

* * *

“Kurang ajar!!!”
Buak!!! Tanganku berdarah meninju dinding, amarahku terbakar. Kekasihku  yang selama ini kuanggap setia, ternyata bersikap seperti itu di belakangku. Selama ini aku percaya saja sama dia, tapi ternyata ini balasan atas kepercayaan yang telah kuberikan padanya. Dia telah menghujamkan belati ke jantungku. Dia telah menikamku dengan sadis dari belakang. Pengkhianatannya mengubur cintaku padanya dan membangkitkan kebencian yang tak terkira. Pantas saja kadang aku merasa aneh, kenapa ada nomor hp seorang cowok yang sampai dua tiga buah di hp
Eva. Satu nama tiga nomor dengan kartu yang berbeda, pantaslah Eva memiliki banyak kartu.
Nama cowok itu Bang Andi. Ketika aku tanya siapa Bang Andi, Eva bilang kalau orang itu adalah abang angkatnya. Aku percaya saja padanya, tapi belakangan ini aku curiga. Setiap kali aku menelponnya, selalu tertulis ‘menunggu’ di hp-ku, bahkan saat kami makan sate, si Bang Andi juga kerap kali menghubungi Eva. Dan ternyata, si Bang Andi itu tidak lain tidak bukan adalah si Dika alias Andika Pratama, mantannya. Dia telah membohongiku. Dia masih berhubungan dengan mantannya di belakangku. Dia pernah berjanji padaku bahwa dia tidak akan pernah menjalin hubungan apa-apa lagi dengan mantannya, tapi sekarang… Dia mengingkari janjinya!!!

Kenapa dia tega melakukan semua ini padaku, padahal aku tidak pernah menyakitinya, aku selalu menyayanginya sepenuh hati. Pengkhianatannya bagaikan petir yang menghancurleburkan jasadku. Aku baru tahu semua itu hari ini, saat aku membuka facebook Eva. Di sana, aku menemukan pesan yang isinya mereka berdua janjian ketemuan nanti malam di kos Eva, di bawah pohon cherry di depan kos.
Begitu Eva pulang kuliah, aku menemuinya seperti biasa. Aku bersikap seolah tidak tahu apa-apa. Eva bilang malam ini dia akan mengerjakan tugas kuliah, jadi tidak bisa ketemuan. Aku iyakan saja, lalu malam harinya, aku datang setengah jam lebih cepat dari waktu ketemuan yang telah mereka rencanakan. Pengintaianku tak ubahnya seperti pengintaian singa yang akan menerkam mangsa. Aku bersembunyi di balik pagar yang ditumbuhi bunga akasia yang cukup rimbun. Bulan enggan keluar dari selimut awan hitam, seakan takut melihat ledakan amarahku dan remuk redam hatiku.

Setengah jam berlalu, aku melihat Dika datang. Mereka duduk berdua, dekat, dekat sekali. Bara api amarah sontak menjalari urat-urat di sekujur tubuhku. Aku segera keluar dari persembunyian, Eva terkejut melihat kedatanganku. Tanpa banyak basa basi, aku mencengkram kerah baju Dika dan meninju wajahnya, perutnya dan menendang dadanya. Tak ayal, dia terjengkang. Eva berteriak histeris melihat kejadian itu. Belum puas dengan semua itu, aku mendaratkan bogem mentah ke mulut Dika sekuat tenaga sampai semua gigi serinya patah. Setelah itu, kupalingkan wajahku ke Eva.
“Mulai hari ini, kita PUTUS!!!” Bentakku dan berlalu meninggalkannya  yang terisak-isak menangis. Aku tenggelam dalam gulita. Hatiku remuk tak bersisa. Air mataku menetes, menelusuri pipiku dan jatuh ke bumi setelah singgah ke dagu. Air mata itu adalah derai air mata terakhir untuk cinta. Persetan dengan cinta. Ternyata wanita itu pendusta. Semua wanita itu pembohong, pengkhianat!!! Aku menggerutu, mengutuk sepanjang malam.

* * *

Bulan demi bulan pun datang silih berganti. Bahkan tanpa terasa, sudah dua tahun sejak peristiwa agresi pengkhianatan cinta itu menimpaku, aku masih belum juga memiliki pacar baru. Aku hanya berjalan ditemani waktu menelusuri jalan setapak di taman belakang kampusku. Di tanganku bergelayut tas kotak dengan isi penuh buku.
Bruk!!!
Aku ditubruk dari belakang. Semua bukuku berserakan ke taman, sebagian malah nyungsep ke becekan yang digenangi air keruh.
“Kurang ajar!!!” hardikku seraya mengepal tinju. Aku akan segera mendaratkannya di wajah orang yang mengakibatkan semua ini. Tapi, berselang satu detik kemudian, jantungku berhenti berdetak, darahku membeku. Gadis itu tersenyum padaku dan meminta maaf, hatiku luluh, aku balas senyumnya dan menatap matanya. Kali ini, mataku terpana dan hatiku terpesona.

“Neza…” sapaku.
“Rehan…” balasnya sambil menatapku dengan senyum menggoda, betapa manisnya dia.

Arti Kehidupan Dalam Keluarga

Keluarga bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Ketika kecil kita dibesarkan dan hidup bersama keluarga, ayah, ibu, kakak, adik, kakek, nenek, dst. Pengalaman ketika masa kecil itu membawa kita pada kematangan berfikir tentang kehidupan. Kasih sayang yang diberikan orang tua sebagai keluarga utama kita membawa pengaruh besar bagi kehidupan kita.

Bersyukur kita dilahirkan dari keluarga yang memberikan kasih sayang kepada kita. Bayangkan bila kita tidak punya orang tua yang mengasihi kita, atau berada dalam lingkungan keluarga yang tidak mengenal tuhan. Tentu itu akan memberikan dampak psikologis bagi diri kita. Dan tidak sedikit anak-anak yang masuk dalam dunia hitam karena keluarga yang 'broken home'. Perilaku yang keras dari lingkungan sekitar menyebabkan kita mudah emosi dan curiga kepada orang lain di sekitar kita.

Pemahaman keagamaan juga tidak jauh dari pengaruh dan didikan dari keluarga. Bila kita dilahirkan dari keluarga sholeh maka pengaruh kesholehan itu akan terlihat dari tingkah laku kita, walau itu bukan jaminan. Demikian juga bila kita dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga yang mendurhakai Allah, maka pengaruhnya juga akan terasa dalam kehidupan kita. Sangat sedikit orang yang bisa keluar dari pengaruh buruk keluarga, walau itu juga bukan hal yang mustahil terjadi.

Hal yang sama akan terjadi juga ketika kita mulai menjadi orang tua, anak-anak yang mulai tumbuh besar dan mengenal lingkungannya. Keberadaan kita akan menentukan jalan kehidupan sang anak berikutnya. Bila kita dan lingkungan memberikan teladan yang baik akan memberikan nilai bagi sang anak. Sebaliknya juga sama lingkungan yang buruk akan menghambat perkembangan psikologis sang anak. Makanya kita perlu belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak kita.

Sekarang di usia yang semakin dewasa, ditambah lagi tanggung jawab untuk membesarkan anal-anak kita, terasa sekali betapa sabarnya orang tua kita atas perilaku kita. Terasa sekali bagaimana kasih-sayang mereka yang begitu dalam diri kita.

Sering terbayang wajah orang tua yang penuh kasih, kakak-kakak yang penyayang, tingkah polah lucu adik-adik, demikian juga nenek, paman, orang yang pernah hadir dalam kehidupan kita, ketika ujian datang menghadang kita. Ternyata keluarga punya arti yang luar biasa dalam diri kita, khususnya saya.



Selasa, 16 November 2010

Puisi Untuk Orang yg ku Cintai

Tak Pernah Berlalu 

Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punya lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu

Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya

Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?

Puisi Untuk Ibu

 Puisi Untuk Ibu

Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian

Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah...!!!

Senin, 15 November 2010

Penerapan Komunikasi Pada Organisasi Mahasiswa

PENDAHULUAN
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari pengirim kepada penerima sehingga informasinya dapat dipahami oelh penerima.
 
ISI
Proses imbal balik dalam memberikan keterangan dan ide.
KOMUNIKASI EFEKTIF  : terjadi apabila terdapat aliran informasi 2 arah antara komunikator dng komunikan & informasi tsb sama2 direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku tsb.
Unsur komunikasi efektif ;
  1. Kecepatan
  2. Kecermatan
  3. keringkasan
Macam-macam komunikasi :
1.            Komunikasi kebawah   : komunikasi dari pemimpin ke bawahan.
Dalam proses pengarahan : komunikasi kebawah
adalah yang paling penting, karena dengan komunikasi kebawah dapat digunakan pemimpin untuk memberikan pengertian tujuan organisasi atau perusahaan.
2.            Komunikasi ke atas      : komunikasi dari bawahan ke atasan
3.            Komunikasi horisontal : komunikasi dari para anggota organisasi 
 
PENUTUP
Komunikasi ini sangat penting,, untuk menjalankan suatu hubungan. dalam jarak jauh atau dekat.

DAFTAR PUSTAKA
www.google.com.
www.wikipedia.com

Penerapan Pengarahan /Motivasi Pada Organisasi Mahasiswa

 PENDAHULUAN
Pengarahan diri merupakan kemampuan untuk memusatkan kekuatan psikologis yang dimiliki individu dalam mencapai target dan tujuan yang ingin diraih.
Kecakapan pengarahan diri mendorong individu untuk senantiasa dinamis dengan mengembangkan tujuan hidupnya secara jelas dan berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. 

ISI
Fungsi manajemen yang ketiga adalah melakukan pengarahan
Tujuan pengarahan dilakukan untuk :
1.            Menyelaraskan antara tujuan perusahaan dengan tujuan individu supaya tidak terjadi konflik dalam organisasi ataupun perusahaan.
2.            Bentuk tindakan yang mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan.
Kegiatan pengarahan mencakup aspek :
1.      Motivasi
2.      Komunikasi
3.      Kepemimpinan
 
Motivasi merupakan proses pemberian motif (Penggerak) kepada karyawan untuk dapat bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif.
Tugas manajer harus mempengaruhi sikap bawahan agar mereka bersedia menjalankan tugas-tugasnya selaras dengan tujuan organisasi.
Faktor-faktor penting  yang mempengaruhi motivasi :
Fungsi manajemen yang ketiga adalah melakukan pengarahan
Tujuan pengarahan dilakukan untuk :
1.            Menyelaraskan antara tujuan perusahaan dengan tujuan individu supaya tidak terjadi konflik dalam organisasi ataupun perusahaan.
2.            Bentuk tindakan yang mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan.
Kegiatan pengarahan mencakup aspek :
1.      Motivasi
2.      Komunikasi
3.      Kepemimpinan

Jenis motivasi :
1.            Motivasi positif           : proses mepengaruhi orang lain dengan memberikan 
  tambahan tingkat kepuasan tertentu. mis : promosi,
  kenyamanan tmpt kerja dll
2.            Motivasi negatif          : proses mempengaruhi orang lain dengan memberikan
  ancaman atau mendorong seseorang untk melakukan  
  sesuatu dengan terpaksa. mis : ancaman penurunan
  pangkat, dipecat dll
Manajer atau pemimpin dapat mengkombinasikan kedua jenis motivasi ini dalam mengatur karyawannya atau anggota organisasi, atau menggunakan salah satu tergantung dengan kondisinya.
 
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.google.com
www.yahoo.com

Penerapan Kepemimpinan Pada organisasi Pemuda

PENDAHULUAN

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.  Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.


ISI


Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

KESIMPULAN

Kepemimpinan yang efektif seharus memperhatikan lagi sifat – sifat serta gaya – gaya yang telah diberikan oleh para ahli agar menjadi seorang pemimpin yang baik dan benar .

DAFTAR ISI

Penerapan Pengawasan Pada organisasi Pemuda

I. PENDAHULUAN

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan.
II. ISI
Terwujudnya tujuan yang dikehendaki oleh organisasi sebenarnya tidak lain merupakan tujuan dari pengawasan. Sebab setiap kegiatan pada dasarnya selalu mempunyai tujuan tertentu. Oleh karena itu pengawasan mutlak diperlukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Menurut Situmorang dan Juhir (1994:22) maksud pengawasan adalah untuk :
  1. Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak
  2. Memperbaiki kesalahan?kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan­-kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan yang baru.
  3. Mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah direncanakan.
  4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase tingkat pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak.
  5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam planning, yaitu standard.
Rachman (dalam Situmorang dan Juhir, 1994:22) juga mengemukakan tentang maksud pengawasan, yaitu:
  1. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
  2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai dengan instruksi serta prinsip?prinsip yang telah ditetapkan
  3. Untuk mengetahui apakah kelemahan?kelemahan serta kesulitan-kesulitan dan kegagalan?kegagalannya, sehingga dapat diadakan perubahan? perubahan untuk memperbaiki serta. mencegah pengulangan kegiatan?kegiatan yang salah.
  4. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien dan apakah dapat diadakan perbaikan?perbaikan lebih lanjut, sehingga mendapat efisiensi yang lebih benar.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa maksud pengawasan adalah untuk mengetahui pelaksanaan kerja, hasil kerja, dan segala sesuatunya apakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak, serta mengukur tingkat kesalahan yang terjadi sehingga mampu diperbaiki ke arah yang lebih baik.
Sementara berkaitan dengan tujuan pengawasan, Maman Ukas (2004:337) mengemukakan:
  1. Mensuplai pegawai?pegawai manajemen dengan informasi?informasi yang tepat, teliti dan lengkap tentang apa yang akan dilaksanakan.
  2. Memberi kesempatan pada pegawai dalam meramalkan rintangan-rintangan yang akan mengganggu produktivitas kerja secara teliti dan mengambil langkah­-langkah yang tepat untuk menghapuskan atau mengurangi gangguan-gangguan yang terjadi.
  3. Setelah kedua hal di atas telah dilaksanakan, kemudian para pegawai dapat membawa kepada langkah terakhir dalam mencapai produktivitas kerja yang maksimum dan pencapaian yang memuaskan dari pada hasil?hasil yang diharapkan.
Situmorang dan Juhir (1994:26) mengatakan bahwa tujuan pengawasan adalah :
  1. Agar terciptanya aparat yang bersih dan berwibawa yang didukung oleh suatu sistem manajemen pemerintah yang berdaya guna (dan berhasil guna serta ditunjang oleh partisipasi masyarakat yang konstruksi dan terkendali dalam wujud pengawasan masyarakat (kontrol sosial) yang obyektif, sehat dan bertanggung jawab.
  2. Agar terselenggaranya tertib administrasi di lingkungan aparat pemerintah, tumbuhnya disiplin kerja yang sehat.
  3. Agar adanya keluasan dalam melaksanakan tugas, fungsi atau kegiatan, tumbuhnya budaya malu dalam diri masing?masing aparat, rasa bersalah dan rasa berdosa yang lebih mendalam untuk berbuat hal?hal yang tercela terhadap masyarakat dan ajaran agama.
Lebih lanjut Situmorang dan Juhir (1994:26) mengemukakan bahwa secara langsung tujuan pengawasan adalah untuk:
  1. Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan perintah.
  2. Menertibkan koordinasi kegiatan?kegiatan
  3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan
  4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang atau jasa yang dihasilkan
  5. Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi
Sementara tujuan pengawasan menurut Soekarno (dalam Safrudin, 1965:36) adalah : Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana, yang digariskan,  mengetahui apakah sesuatu dilaksanakan sesuai dengan instruksi serta asas yang ditentukan, mengetahui kesulitan?kesulitan dan kelemahan?kelemahan dalam bekerja, mengetahui apakah sesuatu berjalan efisien atau tidak, dan mencari jalan keluar jika ternyata dijumpai kesulitan?kesulitan, kelemahan?kelemahan, atau kegagalan ke arah perbaikan.

III. KESIMPULAN
menurt saya pengawasan itu sngat penting,, Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan, kelemahan­-kelemahan atau kegagalan?kegagalan serta efisiensi dan efektivitas kerja.

IV. DAFTAR ISI
www.google.com
www.wikipedia.com

Kamis, 28 Oktober 2010

Penerapan Pergerakan Pada Organisasi Pemuda/Mahasiswa

PENDAHULUAN 
Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.


 ISI
Sangat Menarik jika kita berbicara tentang mahasiswa, karena mahasiswa adalah predikat yang amat “eksklusif”. Disebut eklsusif karena mahasiswa adalah sosok yang istimewa dipandang dari sudut apapun dan dari manapun serta mempunya cerita yang istimewa dari masa ke masa, baik di Negara maju maupun di Negara berkembang begitu juga halnya dengan mahasiswa di Indonesia.
Di Indonesia sendiri mahasiswa mempunyai peranan penting dalam mengubah sejarah kebangsaan dan perjalanan demokrasi. Catat saja bagaimana peranan mahasiswa mampu merubah wajah perpolitikan saat ini yaitu dengan Gerakan reformasinya. Jauh beberapa tahun kebelakang kita mengenal angkatan gerakan kemahsiswaan dengan segala momentum sejarah kebangsaan di tanah air.

Pertama, mahasiswa dituntut untuk sadar akan tujuan awal dari pada pendidikan yang sedang digeluti. Pendidikan tak lain bertujuan untuk mensejahterkan dan mengembangkan masyarakat (community development).
Dalam dunia pendidikan saat ini, ribuan dan bahkan jutaan mahasiswa yang memiliki kecerdasan luar biasa, memiliki prestasi yang menggunung dan motivasi serta etika yang membanggakan. Mereka adalah generasi muda yang kreatif, inovatif dan bahkan visioner yang siap menjadi pionir di bidangnya masing-masing.
Pada pundak mahasiswa nasib rakyat dipertaruhkan. Lantas apa yang harus menjadi ikon utama dari visi misi eksistensi pergerakan mahasiswa saat ini agar benar-benar mampu merealisasikan harapan dan mimpi-mimpi rakyat?

Setidaknya, dalam gelora pergerakan mahasiswa harus mencerminkan beberapa bentuk sebagai penopang pergerakan yang akan dilakoni. Pertama: intelektualitas. Mahasiswa adalah kaum terpelajar yang dituntut bersikap rasional, arif dan bijak. Tidak anarkis karena bahasa kekerasan tidak pernah diajarkan dalam lingkungan kaum akademisi. Kekerasan, dalam kamus apapun, tidak akan pernah ditulis sebagai jalan yang harus ditempuh, kecuali kamus bangsa Barbar yang hobi perang.

Kedua: orientasi dan kultur. Hal ini penting sebagai rujukan untuk mentransendensikan hati nurani mahasiswa, bagaimana gerakan mahasiswa tidak lagi bersifat ritual temporal melainkan ikut membantu masyarakat terhadap problem-problem yang mengakar demi menciptakan kehidupan yang lebih baik di masa depan (future orientation).

Ketiga: program gerakan mahasiswa yang bermakna strategis-taktis. Dalam artian, apa yang menjadi primary meaning harus benar-benar dimaksimalkan. Jangan sampai gerakan mahasiswa hanya menjadi suguhan tarian semata, akan tetapi dapat merubah kebijakan-kebijakan yang kurang tepat untuk rakyat.


KESIMPULAN 
Dengan demikian, dari apa yang udah di bahas di atas disimpulkan bahwa penerapan pergerakan pada mahasiswa  itu sangat penting fungsinya untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan mahasiswa dalam berorganisasi agar bisa atau berani  menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi.


DAFTAR ISI 
www.google.com
www.wikipedia.com



Rabu, 27 Oktober 2010

Penerapan Pengorganisasian Pada Organisasi Pemuda

PENDAHULUAN 

Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas-kampus. Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia juga membentuk organisasi mahasiswa tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan Indonesia, seperti organisasi Ikahimbi dan ISMKI. Di luar negeri juga terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia.

ISI 
Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi .
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan – kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh satu orang . Pembagian kerja sebaliknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu .
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk menkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis . Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak-efisiensi dan konflik – konflik yang merusak .
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya . Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang mencakup aspek – aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian.

 Organisasi dibagi menjadi dua jenis :
1. Organisasi Ekstra Kampus.
organisasi kemahasiswaan yang bersifat ekstra kampus pada umumnya terkait dengan aliran politik atau ideologi tertentu seperti: IMM, HMI, PMII, KAMMI, FMN, GMNI, GMKI, PMKRI, Mapancas, Gema Pembebasan dan sebagainya. Ada pula organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yang didasarkan pada ikatan asal daerah, misalnya Himpunan Mahasiswa Jawa Timur (HIMAJATI), Ikatan Mahasiswa Pelajar Padang Lawas-Sumatera Barat (IMAPPALAS SUMBAR) atau Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT). Untuk organisasi kemahasiswaan yang bersifat kedaerahan umumnya sekretariatnya sekaligus merupakan Asrama Mahasiswa asal daerah yang bersangkutan. Meskipun tidak semua mahasiswa asal daerah tersebut merupakan anggota organisasi atau tinggal di Asrama Mahasiswa daerah yang bersangkutan.
2. Organisasi Intra Kampus.
Organisasi kemahasiswaan intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang memiliki kedudukan resmi di lingkungan kampus dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari kampus. Para aktivis Organisasi Mahasiswa Intra Kampus pada umumnya juga berasal dari kader-kader organisasi ekstra kampus ataupun aktivis-aktivis independen yang berasal dari berbagai kelompok studi atau kelompok kegiatan lainnya. Saat Pemilu Mahasiswa untuk memilih Pemimpin Senat Mahasiswa, pertarungan antar organisasi ekstra kampus sangat terasa.

KESIMPULAN 

menurut saya organisasi dalam kehidupan mahasiswa dan kehidupan masyarakat sangat penting sekali dalam melaksanakan seseuatu kegiatan kemahasiswaan, demi melancarkan suatu struktur kegiatan.
DAFTAR ISI 

www.google.com
www.wikipedia.com

Senin, 25 Oktober 2010

Penerapan Perencanaan Pada Organisasi Pemuda

1.1 PENDAHULUAN 

Perencanaan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi . Mata kuliah ini merupakan muara penerapan bidang keilmuan perencanaan wilayah dan kota, dengan fokus kajian pada praktek Perencanaan Wilayah (Regional Planning). Mahasiswa melakukan kegiatan mandiri mulai dari penentuan lokasi studi, melakukan survey lapangan, pengolahan dan analisis data, penyusunan laporan, dan pelaksanaan workshop serta ekspose hasil perencanaan. 



1.2 ISI 

Latar Belakang Pendidikan tinggi merupakan bagian dari system pendidikan nasional, mempunyai tujuan umum sebagaimanatercantum dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor : 30 Tahun 1990, yaitu : 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademikdan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian sertta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Ketimpangan kegiatan ekonomi antara perdesaan dan perkotaan masih menjadi problematika pembangunan saat ini. Dalam upaya mempercepat pembangunan perdesaan, perlu diamati apakah intervensi yang dilakukan baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat terutama untuk meningkatkan pelayanan publik (seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi) bagi masyarakat perdesaan. Prinsip berkeadilan ekonomi ditelusuri kepentingannya dalam ketimpangan kota desa masih tergolong baru. Prinsip ini sendiri diturunkan dari prinsip berkeadilan lingkungan (environmental justice) dimana isu ras, etnis menentukan apakah suatu wilayah akan mendapatkan dampak negatif sementara dampak positif dirasakan di daerah lainnya. Di Indonesia, wilayah tertinggal yang tercatat akan dipercepat pembangunannya berlokasi di perdesaan. Ketidakadilan dalam pelayanan publik ini secara tidak langsung berakibat pada ketidakadilan ekonomi. Dalam semangat untuk mendorong percepatan pembangunan di wilayah perdesaan, maka penelitian ini mendukung adanya introduksi konsep atau prinsip yang harus menggeser keberpihakan, dari perkotaan (urban centered) menjadi perdesaan, yang terutama akan memberi dampak pada pembangunan pelayanan publik. Penelitian ini akan menitikberatkan pada realitas di lapangan, untuk menunjukkan bagaimana prinsip kesetaraan dan berkeadilan ekonomi telah berjalan dalam konteks pembangunan perdesaan. Lebih lanjut akan dikenali pola, struktur dan orientasi dari pelayanan publik di perdesaan. Pelayanan publik tersebut akan berupa di sektor kesehatan, pendidikan dan penggunaan infrastruktur. Penelitian ini akan memadukan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada operasi statistik untuk mengenali karakteristik dan pola pemanfaatan sumber daya, pelayanan publik di perdesaan. Penelitian ini akan menghasilkan baik laporan akademik (jurnal) maupun model kebijakan yang dapat direkomendasikan.


1.3 KESIMPULAN

Insan akademis harus memiliki sense of crisis yaitu peka dan kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini. Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu, yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.



1.4 DAFTAR PUSTAKA 
www.google.com

Jumat, 15 Oktober 2010

Penerapan Manajemen Dalam Dunia Kerja

I. Pendahuluan

Manajemen sangatlah berkembang pesat pada saat ini . Penerpan manajemen juga sangat penting dalam dunia kerja . Untuk itu sangat diperlukan pemahaman mengenai fungsi-fungsi serta keterampilan-keterampilan mengenai manajemen yang diperlukan agar menjadi seorang manajer yang baik dan profesional .


II. Penerapan Manajemen dalam Dunia Kerja

Penerapan manajemen dalam dunia kerja mempunyai beberapa fungsi – fungsi diantaranya adalah :
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha .
Selain dari fungsi – fungsi yang di atas manajer juga harus mempunyai keterampilan menurut beberapa ahli yang diantaranya adalah :
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.[14] Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. 


III. Kesimpulan 
Dengan demikian, dari apa yang udah di bahas di atas disimpulkan bahwa penerapan manajemen dalam dunia kerja itu sangat penting fungsinya untuk menembangkan keterampilan-keterampilan pekerja jika ingin menjadi meneger yang baik.

Kamis, 07 Oktober 2010

Penerapan Manajemen dlm Kehidupan Mahasiswa


 PENDAHULUAN
Tuntutan lembaga pendidikan yang bermutu semakin mendesak karena semakin ketatnya persaingan dalam lapangan kerja. Salah satu implikasi globalisasi dalam pendidikan yaitu adanya deregulasi yang membuka peluang lembaga pendidikan membuka sekolahnya di Indonesia. Oleh karena itu persaingan di pasar kerja akan semakin berat.
Mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta tantangan yang semakin besar dan kompleks, tiada jalan lain bagi pemerintah dalam fungsinya sebagai penyelenggara pembangunan di bidang pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan untuk mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya saing lulusan serta produk-produk akademik lainnya.
Globalisasi bisa mengakibatkan hilangnya identitas kultur nasional, sedangkan kemampuan untuk bertahan tergantung pada akses kekuatan superpower, sehingga terajadi eksploitasi terhadap negara yang kurang berkembang pun akan terjadi. Namun, globalisasi adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindarkan dalam hubungan antar negara. Globalisasi multisektor sebagai dua sisi mata uang yang menghadirkan kebaikan dan kerugian. Banyak konsep diciptakan negara maju baik di bidang ekonomi, politik, demokrasi, perlindungan HAM, pengelolaan Iingkungan hidup sampai pada konsep good governance terkait dengan peningkatan mutu. Salah satu di antaranya dapat kita kaitkan bagaimana hubungan antara peningkatan mutu dengan praktek good gavernance.
Good governance dalam konteks kepemerintahan secara legitimasi dapat dilihat dari sistem pemerintahannya itu sendiri dan bagaimana jalannya pemerintahan. Lalu secara akuntabilitas dapat dilihat dari eksistensi mekanisme keyakinan politik pemerintah terhadap aksi perbuatannya dalam menggunakan sumber publik dan performa perilakunya. Pemerintah dalam membuat kebijakan harus berpatokan kepada pelayanan publik yang efisien dan kapabilitas manajemen publik yang tinggi ( Effendi, 2005 ). Adapun problematika penerapan good governance antara lain bisa karena kurangnya pelayanan publik, kapabilitas kebijakan yang rendah, manajemen keuangan yang lemah, peraturan dan prosedur pelayanan yang sangat birokratis serta inefisiensi alokasi sumber-sumber publik. Ini yang menghambat pelaksanaan good governance dan akibatnya bisa fatal, misalnya, bisa membuat pengentasan kemiskinan dan/atau hal-hal lain yang penting justru tidak berjalan .


ISI
Untuk mencapai terselenggaranya pendidikan bermutu, dikenal dengan perlunya paradigma baru pendidikan yang difokuskan pada otonomi, akuntabilitas, akreditasi dan evaluasi. Keempat pilar manajemen ini diharapkan pada akhirnya mampu menghasilkan pendidikan bermutu.
 
Istilah mutu adalah suatu terminologi subjektif dan relatif yang dapat diartikan dengan berbagai cara dimana setiap definisi bisa didukung oleh argumentasi yang sama baiknya. Secara luas mutu dapat diartikan sebagai agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen/pelanggan. Karakteristik mutu dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam pendidikan, mutu adalah suatu keberhasilan proses belajar yang menyenangkan dan memberikan kenikmatan. Pelanggan bisa berupa mereka yang langsung menjadi penerima produk dan jasa tersebut atau mereka yang nantinya akan merasakan manfaat produk dan jasa tersebut. 

Unsur-unsur paradigma baru pendidikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengertian otonomi dalam pendidikan belum sepenuhnya mendapatkan kesepakatan pengertian dan implementasinya. Tetapi paling tidak, dapat dimengerti sebagai bentuk pendelegasian kewenangan seperti dalam penerimaan dan pengelolaan peserta didik dan staf pengajar/ staf non akademik, pengembangan kurikulum dan materi ajar, serta penentuan standar akademik. Dalam penerapannya di sekolah, misalnya, paling tidak bahwa guru/pengajar semestinya diberikan hak-hak profesi yang mempunyai otoritas di kelas, dan tak sekedar sebagai bagian kepanjangan tangan birokrasi di atasnya .

Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan output dan outcome yang memuaskan pelanggan. Akuntabilitas menuntut kesepadanan antara tujuan lembaga pendidikan tersebut dengan kenyataan dalam hal norma, etika dan nilai (values) termasuk semua program dan kegiatan yang dilaksanakannya. Hal ini memerlukan transparansi (keterbukaan) dari semua fihak yang terlibat dan akuntabilitas untuk penggunaan semua sumberdayanya. 

Suatu pengendalian dan akreditasi dari luar diperlukan melalui proses evaluasi tentang pengembangan mutu lembaga pendidikan tersebut. Hasil akreditasi tersebut perlu diketahui oleh masyarakat yang menunjukkan posisi lembaga pendidikan yang bersangkutan dalam menghasilkan produk atau jasa yang bermutu. Pelaksanaan akreditasi dilakukan oleh suatu badan yang berwenang.
Adapun evaluasi adalah suatu upaya sistematis untuk mengumpulkan dan memproses informasi yang menghasilkan kesimpulan tentang nilai, manfaat, serta kinerja dari lembaga pendidikan atau unit kerja yang dievaluasi, kemudian menggunakan hasil evaluasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Evaluasi bisa dilakukan secara internal atau eksternal.
Masalah-masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia yang terpenting adalah mengenai : peningkatan mutu, pemerataan kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional. Demikian luas dan jauhnya jangkauan yang hendak dicapai oleh program pembangunan pendidikan kita, padahal di lain pihak sumber-sumber yang tersedia bertambah terbatas dan langka.
Kenyataan-kenyataan yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa pemecahan masalah-masalah pendidikan kita membutuhkan alternatif-alternatif lain disamping cara-cara penyelesaian manajemen. Berbagai potensi yang dimiliki oleh teknologi dalam pendidikan lantas memungkinkannya diajukan sebagai suatu alternatif untuk ikut memecahkan masalah-masalah tadi. Paduan penyelesaian antara manajemen dan teknologi akan menyumbangkan penyelesaian yang baik. Di sinilah lalu kita kenal apa yang disebut dengan keterpaduan kebijakan manajerial dan kebijakan teknis ( Lemhannas, 2009).
Jika semula teknologi pendidikan (dalam arti yang sangat terbatas) dipandang hanya berperan pada taraf pelaksanaan kurikulum di kelas, maka konsepsi baru dalam tataran teknis menghendaki teknologi pendidikan sebagai masukan (input) bahkan diperlukan sejak tahap perencanaan kurikulum. Dengan demikian sudah sejak perencanaan, pelaksananan ( termasuk kurikulum), sampai evaluasinya harus pula dikaji dan ditentukan bentuk teknologi pendidikan yang akan diterapkan.
Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan membuka kemungkinan untuk lahirnya berbagai alternatif bentuk kelembagaan baru yang menyediakan fasilitas belajar, disamping dapat melayani segala bentuk lembaga pendidikan yang telah ada. Misalnya kemungkinan bagi suatu bentuk sekolah terbuka yang fasilitas dan tata belajarnya berbeda sekali dengan sekolah konvensional, tetapi dengan hasil (output) yang sama.
Serangkaian kriteria pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan, antara lain: harus dijaga kesesuaiannya (kompatibilitas) dengan sarana dan teknologi yang sudah ada, dapat menstimulasikan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta mampu memacu usaha peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Dengan demikian, adanya penerapan suatu teknologi dalam pendidikan akan sangat mungkin terjadi perubahan besar-besaran dalam interaksi belajar mengajar antara sumber-sumber belajar dengan pelaku belajar, bahkan sistem manajemennya. Salah satu kemungkinan perubahan tersebut adalah penerapan dan perubahan teknologi komunikasi dan informasi (ICT ) dalam pendidikan. Kita mengenal sistem informasi manajemen (SIM) yang menggunakan ICT sebagai pendukung utamanya ( Lemhannas, 2009 b). Di bidang pendidikanpun sangat mungkin diterapkan SIM tersebut untuk menunjang pengembangan mutu.

Salah satu esensi dari proses pendidikan tidak lain adalah penyajian informasi. Dalam menyajikan informasi, haruslah komunikatif. Dalam komunikasi pada umumnya, demikian pula dalam pendidikan, informasi yang tepat disajikan adalah informasi yang dibutuhkan , yakni ”yang bermakna”, dalam arti : 
(1) secara ekonomis menguntungkan. 
(2) secara teknis memungkinkan dapat dilaksanakan, 
(3) secara sosial-psikologis dapat diterima sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang ada, dan (
4) sesuai atau sejalan dengan kebijaksanaan /tuntutan perkembangan yang ada

Konsep “bermakna” ini penting bagi keberhasilan penyebarluasan informasi yang dapat diserap dan dilaksanakan sasaran/peserta didik. Karena itu, Williams (1984) menyebutkan bahwa komunikasi adalah saling pertukaran simbol-simbol yang bermakna. Williams menekankan bahwa :

(1) kita tidak dapat saling bertukar makna, 
(2) kita hanya secara fisik bertukar simbol, dan 
(3) komunikasi tidak akan terjadi, kecuali kita berbagi makna untuk simbol-simbol tertentu.

Dalam memberikan/menyampaikan informasi kepada orang lain (misalnya kepada peserta didik), maka informasi tersebut haruslah informasi yang bermakna bagi orang yang bersangkutan. Untuk dapat mengetahui dan memahami informasi yang benar-benar dibutuhkan, bahkan prioritas informasi yang dibutuhkan perlu kita pahami, komunikator perlu bertindak sebagai pengamat dan pendengar yang baik. Jadi bukan informasi yang kita ketahui yang disampaikan, tetapi yang kita sampaikan adalah informasi yang benar-benar bermakna dan dibutuhkan sasaran/pelanggan.
Informasi yang dibutuhkan dan bermakna adalah informasi yang mampu membantu/mempercepat pengambilan keputusan untuk terjadinya perubahan, dan yang bermanfaat untuk mendorong terjadinya perubahan tersebut. Untuk itulah maka, pemilihan informasi harus benar-benar selektif dengan mempertimbangkan jenis teknologi mana yang tepat dipilih sebagai medianya.
Melalui penerapan dan pemilihan yang tepat teknologi informasi dan sistem manajemennya, maka perbaikan mutu yang berkelanjutan dapat diharapkan. Perbaikan yang berlangsung terus menerus secara konsisten/konstan akan mendorong untuk berorientasi pada perubahan untuk memperbaiki secara terus menerus dunia pendidikan. Adanya revolusi informasi dapat menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan karena mungkin kita belum siap menyesuaikan. Sebaliknya, juga akan menjadi peluang yang baik bila lembaga pendidikan mampu menyikapi dengan penuh keterbukaan dan berusaha memilih jenis teknologi informasi yang tepat, sebagai penunjang pencapaian mutu pendidikan.


PENUTUP
penerapan manajemen dalam kehidupan mahasiswa adalah suatu penerapan yang diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi dalam kehidupan mahasiswa .
semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk dipelajari oleh sebagian mahasiswa .

 DAFTAR PUSTAKA
Lemhannas pada tahun 1978