Jumat, 11 November 2011

PT Gas Negara


Perusahaan Gas Negara
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk




Publik (IDX: PGAS ; BEI:PGAS)
Transmisi dan distribusi gas bumi
Didirikan
1859 (I.J.N. Eindhoven & Co)
Kantor pusat
Kantor Pusat Jl. KH Zainul Arifin No. 20 Jakarta - 11140, Indonesia
Tokoh penting
Hendi Prio Santoso (Direktur Utama)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN (IDX: PGAS ; BEI:PGAS) adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi.

Sejarah

Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara. Pada tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi dan diubah menjadi PN Gas yang selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya.
Perusahaan ini mulai menyalurkan gas alam menggantikan gas buatan dari batu bara dan
minyak yang tidak ekonomis pada tahun 1974. Konsumennya adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk pertama kali dilakukan di Cirebon tahun 1974, kemudian disusul berturut-turut di wilayah Jakarta tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya tahun 1994, dan Palembang tahun 1996.
Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka pada tahun 1984 statusnya berubah menjadi Perum dan pada tahun 1994 statusnya ditingkatkan lagi menjadi Persero dengan penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor hulu yaitu di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter.
PGN kemudian memasuki babak baru menjadi perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15 Desember 2003 di
Bursa Efek Indonesia.

 Fasilitas transmisi

PGN saat ini telah memiliki 2 jaringan utama pipa transmisi yaitu:

Selain itu, PGN sedang menyelesaikan jalur-jalur pipa baru yaitu
  • South Sumatera West Java (SSWJ) fase I dan II yaitu dari Grissik dan Pagardewa (Sumatera Selatan) ke Banten dengan panjang total 1100 km yang akan membawa 250 MMSCFD gas dari sumber Pertamina di Pagardewa dan 230 MMSCFD dari ConocoPhillips di Grissik.
  • Duri – Dumai – Medan sepanjang 521 km berkapasitas 250 MMSCFD.

Saham PGN

Seiring dengan gencarnya privatisasi BUMN di Indonesia, pemerintah terus melakukan penjualan saham BUMN ini. Saat ini pemerintah hanya menguasai 57 persen saham PGN sedangkan 43 persen sisanya dikuasai publik.
Pada pertengahan Januari 2007, informasi keterlambatan komersialisasi gas via pipa transmisi SSWJ dari manajemen PGN menjadi penyebab utama anjloknya harga saham BUMN itu hingga sebesar 23% dalam satu hari. Sentimen negatif di pasar modal itu berkaitan dengan kecurigaan bahwa PGN dan pemerintah menutup-nutupi keterlambatan proyek tersebut yang harusnya sudah operasi pada Desember 2006, tapi tertunda hingga Januari 2007 dan tertunda lagi hingga Maret
[1]. Akibatnya PGN dikenakan denda oleh Pertamina sebesar US.

Strategi Pemasaran :
Program pemerintah untuk membatasi penggunaan bahan bakar minyak, diharapkan bisa dimanfaatkan oleh PT. Perusahaan Gas Negara. Sebagai produk utama PT. Perusahaan Gas Negara, gas bumi merupakan bahan bakar yang memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. Namun demikian bukan berarti PT. Perusahaan Gas Negara dalam mengelola gas bumi tidak menghadapi kendala. Seperti diketahui perkembangan lingkungan saat ini begitu cepat, persaingan semakin ketat, sehingga hanya perusahaan yang peduli terhadap perubahan lingkunganlah yang akan dapat memenangkan persaingan. Perubahan lingkungan yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan diantaranya adalah dengan terbukanya perdagangan bebas, maka akan banyak peminat dari pihak swasta yang ingin masuk ke bisnis gas bumi. Namun dengan economic of scale yang dimiliki PT. PGN, diferensiasi service yang diberikan disertai informasi pemasaran yang ada maka diharapkan perusahaan memiliki kekuatan. Bantuan dari pihak ketiga diantaranya Bank Dunia, Bank Exim Jepang, dan Asian Development Bank besar artinya bagi perusahaan. Rencana masa depan perusahaan untuk memperluas jaringan distribusinya diperkirakan bisa menjadi kenyataan dan obsesi PT. PGN untuk menjadi pengelola gas bumi terbesar di Indonesia bisa tercapai. Penyusunan Tesis ini bertujuan untuk mencari alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT. Dan hasil analisis diketahui bahwa perusahaan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah: 1.Jaringan distribusi yang dimiliki oleh perusahaan. 2.Para pegawai yang sudah berpengalaman dalam distribusi gas. 3.Kualitas produk yang dimiliki.
Di sisi lain perusahaan juga mempunyai kelemahan, diantaranya adalah:
I. Kurangnya promosi yang dilakukan, khususnya pada pelanggan rumah tangga.
2. Lamanya proses untuk menjadi pelanggan.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh alternatif strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan, yaitu:
1.Meningkatkan pangsa pasar.
2.Meningkatkan promosi.
3.Pemberian wewenang kepada cabang-cabang.
4.Melakukan kerja sama dengan perusahaan yang memiliki teknologi tinggi.

Sistem Manufaktur dan Produksi
Fungsi manufatur dan produksi bertanggung jawab untuk benar-benar memproduksi barang dan jasa perusahaan. Sistem ini berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi; menetapkan sasaran produksi; pengadaan, penyimpanan, dan ketersedian bahan produksi; dan penjadwalan peralatan, fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membentuk produk akhir.

Sistem Keuangan dan Akuntansi
Fungsi keuangan bertanggungjawab mengelola aset keuangan perusahaan, seperti uang tunai, saham, obligasi, dan investasi lainnya., untuk memaksimalkan pengembalian atas aset keuangan ini. Fungsi keuanagn juga bertanggungjawab dalam mengelola kapitalisasi perusahaan.
Fungsi akuntansi bertanggung jawab menjaga dan mengelola catatan keuangan perusahaan—penerimaan, pembayaran, depresiasi, penggajian—untuk menghitung arus dana dalam perusahaan. Bagian keuangan dan akuntansi berbagi masalah yang terkait bagaimana menjaga jejak aset keuangan dan arus dana perusahaan.
Sistem informasi keuangan dan akuntansi umumnya yang dapat ditemukan dalam organisasi yang besar. Manajemen senior menggunakan sistem keuangan dan akuntansi untuk menetapkan sasaran investasi jangka panjang untuk perusahaan dan untuk memberi peramalan jangka panjang mengenai kinerja keuangan perusahaan.

Sistem Sumber Daya Manusia
Fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan. Sistem Sumber daya manusia mendukung aktivitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga catatan lengkap mengenai karyawn yang ada, dan menciptakan program untuk mengembangkan bakat dan leahlian karyawan.

Sistem Pemrosesan Transaksi
Manajer operasional membutuhkan sistem yang menyimpan catatan aktivitas dasar dan transaksi organisasi, saperti penjualan, penerimaan, penyimpanan kas, penggajian, keputusan kredit, dan arus bahan baku di pabrik. Sebuah sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang menjalankan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, seperti memasukkan pesanan penjualan, pemesana hotel, penggajian, pencatatan karyawan, dan pengiriman.
(SIM) dan Sistem Pendukung Keputusan
SIM menyediakan laporan kinerja terbaru perusahan kepada manajemen tingkat menengah, informasi digunakan untuk mengawas dan mengendalikan bisnis dan memprediksikan kinerja dimasa depan. SIM umumnya memberikan jawaban atas pertanyaan rutin yang telah dikhususkan dari awal dan memiliki prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menjawabnya.
Sistem pendukung keputusan menunjang perbuatan keputusan yang tidak rutin untuk manajemen tingkat menengah.

Sistem pendukung Eksekutif
Sistem pendukung eksekutif membantu manajemen senior membuat keputusan ini. ESS menangani keputusan tidak rutin yang membutuhkan penilaian, evaluasi dan pendekatan karena tidak terdapat prosedur yang disetujui untuk mencapai solusi. ESS dirancang untuk menggabungkan data tentang kejadian eksternal seperti hukum pajak yang baru atau pesaing. ESS menyajikan grafik dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh manajer senior.

Sistem Informasi Manajemen

Perusahaan Gas Negara
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk



Publik (IDX: PGAS ; BEI:PGAS)
Transmisi dan distribusi gas bumi
Didirikan
1859 (I.J.N. Eindhoven & Co)
Kantor pusat
Kantor Pusat Jl. KH Zainul Arifin No. 20 Jakarta - 11140, Indonesia
Tokoh penting
Hendi Prio Santoso (Direktur Utama)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN (IDX: PGAS ; BEI:PGAS) adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi.

Sejarah

Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara. Pada tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi dan diubah menjadi PN Gas yang selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya.
Perusahaan ini mulai menyalurkan gas alam menggantikan gas buatan dari batu bara dan
minyak yang tidak ekonomis pada tahun 1974. Konsumennya adalah sektor rumah tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk pertama kali dilakukan di Cirebon tahun 1974, kemudian disusul berturut-turut di wilayah Jakarta tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985, Surabaya tahun 1994, dan Palembang tahun 1996.
Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka pada tahun 1984 statusnya berubah menjadi Perum dan pada tahun 1994 statusnya ditingkatkan lagi menjadi Persero dengan penambahan ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor hulu yaitu di bidang transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter.
PGN kemudian memasuki babak baru menjadi perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15 Desember 2003 di
Bursa Efek Indonesia.

 Fasilitas transmisi

PGN saat ini telah memiliki 2 jaringan utama pipa transmisi yaitu:

Selain itu, PGN sedang menyelesaikan jalur-jalur pipa baru yaitu
  • South Sumatera West Java (SSWJ) fase I dan II yaitu dari Grissik dan Pagardewa (Sumatera Selatan) ke Banten dengan panjang total 1100 km yang akan membawa 250 MMSCFD gas dari sumber Pertamina di Pagardewa dan 230 MMSCFD dari ConocoPhillips di Grissik.
  • Duri – Dumai – Medan sepanjang 521 km berkapasitas 250 MMSCFD.

Saham PGN

Seiring dengan gencarnya privatisasi BUMN di Indonesia, pemerintah terus melakukan penjualan saham BUMN ini. Saat ini pemerintah hanya menguasai 57 persen saham PGN sedangkan 43 persen sisanya dikuasai publik.
Pada pertengahan Januari 2007, informasi keterlambatan komersialisasi gas via pipa transmisi SSWJ dari manajemen PGN menjadi penyebab utama anjloknya harga saham BUMN itu hingga sebesar 23% dalam satu hari. Sentimen negatif di pasar modal itu berkaitan dengan kecurigaan bahwa PGN dan pemerintah menutup-nutupi keterlambatan proyek tersebut yang harusnya sudah operasi pada Desember 2006, tapi tertunda hingga Januari 2007 dan tertunda lagi hingga Maret
[1]. Akibatnya PGN dikenakan denda oleh Pertamina sebesar US.

Kamis, 06 Oktober 2011

Sistem Informasi Manajemen

PT. PLN (Persero)

1.1 Latar Belakang Permasalahan
PT. PLN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kelistrikan dan merupakan pemasok tunggal listrik di seluruh wilayah Indonesia, namun di dalam perkembangannya perusahaan ini belum mampu memberikan kinerja yang maksimal, hal ini dapat dilihat dari masih seringnya terjadi pemadaman listrik, tingginya biaya operasional perusahaan (tidak efisien), pelayanan pelanggan yang kurang baik dan saat ini perusahaan masih mengalami kerugian, seperti dapat dilihat pada Tabel 1.1.


2007
2008
2009
Rugi (Milyar)
3,03
3,77
3,81
Rasio Operasi (%)
182,85
193,91
203,15
Lama Padam (Jam/Pelanggan)
156,75
426,67
637,4
Frekuensi Padam (Kali/Plgn)
43,56
145,61
145,61

 Kondisi PT. PLN ini sangat tidak mendukung kondisi perokonomian Indonesia yang terus tumbuh, dimana pertumbuhan ekonomi tersebut juga diikuti pertumbuhan permintaan energi listrik. Untuk mengatasi ini pemerintah sedang berusaha membuat undang-undang ketenagalistrikan yang memungkinkan
beroperasinya Perusahaan Listrik Swasta, dengan adanya rencana terebut, merupakan ancaman serius bagi PT. PLN.
Oleh karena itu PT. PLN harus berusaha memperbaiki kinerja dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan peninjauan terhadap sistem pengukuran kinerja yang dijalankan perusahaan saat ini, pengukuran kinerja sangat penting bagi perusahaan, dengan mengukur kinerja perusahaan dapat melakukan analisis apakah perusahaan berjalan pada arah yang benar dalam mencapai tujuan perusahaan.
Saat ini pengukuran kinerja yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) menggunakan metode Balance Scorecard, seperti dapat dilihat saat ini kinerja PLN belum memuaskan, lalu apa yang salah dengan sistem pengukuran kinerja yang dijalankan oleh PLN, beberapa kekurangan dari metode Balance Scorecard telah teridentifikasi, dimana metode ini cenderung memiliki sudut pandang yang sempit karena hanya terdiri dari empat perspektif yang hanya fokus pada pemilik modal dan konsumen, namun mengabaikan stakeholder perusahaan yang lain seperti pemasok, pegawai, pemerintah (regulator) dan masyarakat (community), pada saat ini dan di masa depan cara terbaik bagi perusahaan untuk bertahan dan berkembang dalam waktu yang lama adalah dengan memperhatikan seluruh stakeholder perusahaan, kemudian pengukuran kinerja seharusnya dimulai dari apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh stakeholder, bukan dimulai dari strategi, seperti pada metode Balance Scorecard, seharusnya strategi dibuat berdasarkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh stakeholder perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Tidak dipertimbangkannya seluruh stakeholder perusahaan dalam penentuan KPI pada pengukuran kinerja sebelumnya.
2. Tidak dipertimbangkannya kepuasan dan kontribusi semua stakeholder perusahaan.
3. Tidak diidentifikasinya strategi, proses dan kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi kepuasan stakeholder.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja perusahaan dengan mempertibangkan seluruh stakeholder perusahaan.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi siapa stakeholder perusahaan.
2. Mengidentifikasi apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh stakeholder perusahaan.
3. Mengidentifikasi konstribusi yang diharapkan perusahaan dari para stakeholder.
4. Merancang strategi, proses dan kapabilitas untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan stakeholder perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian Secara Teoritis
Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah:
1. Memudahkan perusahaan di dalam membuat strategi, proses dan kapabilitas perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan stakeholder.
2. Menyelaraskan strategi, proses dan kapabilitas perusahaan untuk membantu perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan stakeholder perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian Secara Praktis
Secara praktis manfaat penelitian ini adalah:
1. Menyempurnakan sistem pengukuran kinerja yang telah ada sebelumya pada PT. PLN Cabang Medan.
2. Membantu perusahaan dalam mencapai target pencapaian kinerja perusahaan.
3. Memudahkan perusahaan untuk melakukan evaluasi bila target pencapaian kinerja tidak tercapai.


1.5. Asumsi dan Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Key Performance Indicator yang digunakan sesuai dengan standar perusahaan yang ada saat ini.

Selasa, 17 Mei 2011

Teori Kepemimpinan & Tipe-Tipe Pemimpin

Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
1. pemimpin sebagai subjek, dan.
2. yang dipimpin sebagai objek.

Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyaitanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilanaktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidakmudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalammenjalankan ke-pemimpinannya.

Masing – masing teori dapat dikemukakan secara singkat :
1. Teori Keturunan
Inti daripada teori ini, ialah :
a. Leaders are born not made.
b. Seorang pemimpin menjadi pemimpin karena bakat – bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
c. Seorang pemimpin lahir karena memamng ditakdirkan. Dalam situasi apapun tetap muncul menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya.

2. Teori Kejiwaan.
a. Leaders are made and not born.
b. Merupakan kebalikan atau lawan dari teori keturunan.
c. Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui proses pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis
a. Timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis dan teori social.
b. Seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin, apabila pada waktu ahir telah memiliki bakat, dan bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan pengalaman.
c. Teori ini memanfaatkan segi-segi positif teori genetis dan teori social.
d. Teori yang mendekati kebenaran.


Tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :

1.Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini,segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjukitu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yangbersangkutan.

2.Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatukebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadibaik rencana atau perintah juga pengawasan.

3.Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanyabekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.

4.Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratismenganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengankelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama.Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalamsegala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiapanggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.

  1. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan inidicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpindan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arahseperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6.Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul darikelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih denganadanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yangbersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan diantara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikurberkecimpung.