2.Pengenalan
Laporan Keuangan Perbankan
2.1.
NERACA
Sisi
aktiva dalam neraca bank menggambarkan pola pengalokasian dana bank
yang mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaan
dana bank dalam berbagai bentuk. Penggunaan dana bank dilakukan
berdasarkan prinsip prioritas. Disamping itu kegiatan pengalokasian
dana tersebut hams memperhatikan ketentuan – ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Sentral sebagai otoritas moneter yang mengatur
dan mengawasi bank.
Sisi
pasiva dalam neraca bank menggambarkan kewajiban bank yang berupa
klaim pihak ketiga atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang
dinyatakan dalam bentuk rekening giro, tabungan, deposito berjangka
dan instrument – instrument utang atau kewajiban bank lainnya.
Selain itu modal bank menggambarkan nilai buku pemilik saham bank.
Sisi pasiva mencerminkan kegiatan penghimpunan dana yang berasal dari
berbagai sumber. Dana bank yang pada dasarnya berasal dari masyarakat
atau pihak ketiga dan modal bank itu sendiri (ekuitas).
Neraca
bank menurut ketentuan BI
Aktiva
Pasiva
1.
Kas
2. Giro Bank Indonesia
3. Tagihan pada Bank Lain
a. Giro
b. Call money
4. Kredit yang diberikan
5. Surat berharga dari tagihan
6. Penyertaan
7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan
8. Aktiva tetap
2. Giro Bank Indonesia
3. Tagihan pada Bank Lain
a. Giro
b. Call money
4. Kredit yang diberikan
5. Surat berharga dari tagihan
6. Penyertaan
7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan
8. Aktiva tetap
Rupa-rupa
aktiva
1.
Giro
2. Call money
3. Tabungan
4. Deposito berjangka
5. Kewajiban lainnya
6. Surat berharga
7. Pinjaman diterima
a. Bank Indonesia
b. Subordinasi
8. Rupa-rupa pasiva
9. Modal
a. Modal disetor
b. Agio saham
c. Cadangan
d. Laba ditahan
10. Laba/rugi tahun berjalan
2. Call money
3. Tabungan
4. Deposito berjangka
5. Kewajiban lainnya
6. Surat berharga
7. Pinjaman diterima
a. Bank Indonesia
b. Subordinasi
8. Rupa-rupa pasiva
9. Modal
a. Modal disetor
b. Agio saham
c. Cadangan
d. Laba ditahan
10. Laba/rugi tahun berjalan
2.2
LAPORAN LABA/RUGI
Laporan
laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal juga
dengan Income Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan
keuangan bank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan
non operasional bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode
tertentu.
Laporan
laba rugi menurut ketentuan Bank Indonesia
I. PENDAPATAN
1. Pendapatan operasional
a. Hasil bunga
b. Provisi dan komisi
2. Pendapatan non operasional
Jumlah
I. PENDAPATAN
1. Pendapatan operasional
a. Hasil bunga
b. Provisi dan komisi
2. Pendapatan non operasional
Jumlah
II.
BIAYA
1. Biaya Operasional
a. Biaya bunga
b. Biaya lainnya
Jumlah
2. Biaya non operasional
Jumlah
1. Biaya Operasional
a. Biaya bunga
b. Biaya lainnya
Jumlah
2. Biaya non operasional
Jumlah
III.
Laba/rugi sebelum pajak
IV. Sisa laba/rugi tahun lalu
IV. Sisa laba/rugi tahun lalu
PERUBAHAN
MODAL
Laporan
perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal
untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui
laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal
selama periode tertentu.
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana
• Catatan dan laporan keuangan perusahaan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah laporan aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Bisa saja memanfaatkan jasa laporan keuangan (jasa analisa keuangan ) maupun akuntan publik. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca. Selain itu juga biasanya laporan keuangan juga be analisais keuangan selama setahun.
• Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana
• Catatan dan laporan keuangan perusahaan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah laporan aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Bisa saja memanfaatkan jasa laporan keuangan (jasa analisa keuangan ) maupun akuntan publik. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca. Selain itu juga biasanya laporan keuangan juga be analisais keuangan selama setahun.
2.3
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Dalam
laporan keuangan bank, sejak tahun 2001 laporan keuangan bank harus
dilengkapi laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya.
Kualitas aktiva produktif akan teridikasi dari tingkat
kelektibilitasnya. Tingkat kolektibilitasnya adalah lancar ( L ),
dalam perhatian khusu ( DPK ), kurang lancar ( KL ), diragukan ( D ),
dan ,macet ( M ). Semakin rendah tingkat kolektibilitasnya menunjukan
semakin banyak aktiva produktif yang bermasalah. Aktiva produktif
yang bermasalah bila masuk kelompok kurang lancar, diragukan bahkan
macet. Bila ini terjadi mengindikasikan aktiva produktif semakin
tidak sehat.
2.4
KOMITMEN & KONTIGENSI
Ø
Komitmen bank
Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak oleh bank lain dalam rupiah maupun valuta asing, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Komitmen ini dapat bersifat tagihan ataupun kewajiban bagi bank. Komitmen tagihan adalah komitmen yang diterima oleh bank dari pihak lain dan komitmen kewajiban adalah komitmen yang diberikan oleh bank kepada nasabah dan atau pihak lain. Komitmen disajikan dalam laporan komitmen dan kontijensi tanpa pos lawan.
Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak oleh bank lain dalam rupiah maupun valuta asing, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Komitmen ini dapat bersifat tagihan ataupun kewajiban bagi bank. Komitmen tagihan adalah komitmen yang diterima oleh bank dari pihak lain dan komitmen kewajiban adalah komitmen yang diberikan oleh bank kepada nasabah dan atau pihak lain. Komitmen disajikan dalam laporan komitmen dan kontijensi tanpa pos lawan.
Tagihan
komitmen antara lain :
a. Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik
b. Posisi pembelian valuta asing dll.
a. Fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik
b. Posisi pembelian valuta asing dll.
Kewajiban
komitmen antara lain :
a. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
b. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
c. Irrevocable L/C yang masih berjalan
d. Posisi pemebelian valuta asing
a. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
b. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
c. Irrevocable L/C yang masih berjalan
d. Posisi pemebelian valuta asing
Ø
Kontijensi
Kontijensi
atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung
syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam
kegiatan bank sehari-hari. Kontijensi yang dimiliki oleh suatu bank
dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan.
Kontijensi
adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai
kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang
baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
atau lebih peristiwa dimasa yang akan dating. Pengungkapan akan
peristiwa kontijensi diharuskan dalam laporan keuangan.
Jenis
transaksi kontijensi :
Dalam transaksi bank dapat ditemukan beberapa jenis transaksi kontijensi seperti :
Garansi bank, letter of credit yang dapat dibatalkan (revocable) yang masih berjalan, transaksi opsi valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian.
Dalam transaksi bank dapat ditemukan beberapa jenis transaksi kontijensi seperti :
Garansi bank, letter of credit yang dapat dibatalkan (revocable) yang masih berjalan, transaksi opsi valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian.
Semua
jenis transaksi diatas apabila ditemukan dalam transaksi sehari-hari
wajib untuk dilaporkan dalam laporan keuangan melalui rekening
administrative, yang dapat berupa tagihan maupun kewajiban.
RASIO
KEUANGAN
Analisis
rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang paling umum
digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasio
menggambarkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah
lainnya. Karena penginterprestasikan terhadap rasio – rasio ini
cukup kompleks, maka keefektifan rasio keuangan ini sebagai suatu
alat analisis sangat tergantung dan kemampuan dan keahlian analisis
dalam menginterprestasikannya. Berikut beberapa analisis rasio
keuangan yang digunakan dalam suatu bank, yaitu sebagai berikut:
• Cash
Ratio adalah :
Rasio
alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang dihimpun bank yang harus
segera dibayar. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditari dengan
menggunkaan alat likuid yang dimilikinya. Menurut ketentuan Bank
Indonesia, alat likuid terdiri atas uang kas ditambah dengan rekening
giro bank yang disimpan pada Bank Indonesia. Semakin tinggi rasio mi
semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan,
namun dalam praktik akan mempengaruhi produktifitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar