Ketahanan
nasional
hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa
yang biasanya kita namakan aspek social kehidupan, meliputi Ideologi,
Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek
alam, yaitu Geografi, Penduduk dan Kekayaan Alam. Di lingkungan
Lembaga Ketahanan Nasioanal seluruh segi kehidupan bangsa dinamakan
Astra
Gatra,
terdiri dari Panca
Gatra (social) dan
Tri
Gatra (Alam).
Seluruhnya itu harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya
dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.
Salah
satu pengaruh yang dapat mengancam ketahanan nasional yaitu kekayaan
alam seperti sumber daya energi. Bila kita mencermati kelangkaan
energi yang terjadi saat ini dapat menjadi sebuah ancaman yang serius
bagi Negara kesatuan republik Indonesia di masa yang akan datang.
Dikatakan demikian karena hal tersebut akan dapat mengganggu jalannya
pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan pada akhirnya nanti
mengancam ketahanan nasional.Sebagaimana yang tercantum dalam
pembukaan Undang-undang Dasar 1945, tujuan pembangunan Nasional
adalah: Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan.
Keamanan
nasional yang mendukung suasana kondusif dalam mewujudkan tujuan
pembangunan nasional sangat diperlukan, dimana sistem keamanan
nasional meliputi keamanan individu,kebebasan,jiwa dan harta individu
dan keluarganya; keamanan publik yang berkaitan dengan pemeliharaan
keamanan penyelenggaraan pemerintah Negara,pelayanan dan pengayoman
terhadap rakyat dan masyarakat; keamanan internal yang menyangkut
pemeliharaan keamanan dalam negeri meliputi seluruh perikehidupan
rakyat, masyarakat, bangsa dan Negara; pertahanan nasional yang
meliputi pemeliharaan keamanan kemerdekaan bangsa, kedaulatan Negara,
keutuhan wilayah Negara dan keamanan vital national interest pada
umumnya.
Pada
masa akhir pemerintahan presiden Suharto Mei 1998 dimana stabilitas
politik dan ekonomi di dalam negeri yang sempat terganggu yang di
akibatkan antara lain karena kasus kelangkaan BBM (Bahan bakar
minyak),mungkin dapat terulang kembali kepada masa pemerintahan SBY
dengan diperlihatkan tanda-tanda berupa kecemasan para pelaku ekonomi
akan prospek perekonomian Indonesia di masa yang akan datang akibat
naiknya harga minyak dunia; kepastian penanganan kasus-kasus hukum;
kondisi politik dan keamanan dalam Negara; sehingga mulai munculnya
keraguan sebagian masyarakat terhadap kinerja lembaga-lembaga
pemerintahan atau kemampuan pemerintah SBY mengantisipasi kondisi
yang ada ini.
Hal
lain yang perlu juga mendapat perhatian dalam mewujudkan tujuan
pembangunan Nasional adalah Lingkungan hidup. Dalam era globalisasi
dan pengalaman buruk yang terjadi seperti “efek rumah kaca”
akibat pembakaran yang melepaskan karbon dioksida(CO2) menipisnya
lapisan ozon akibat gas CFC (clorofluorocarbon) yang terlepas ke
udara, terlepasnya logam berat pada penambangan emas, dan ion-ion
menyebabkan kita harus lebih sadar akan resiko yang membbahayakan
kelangsungan kehidupan di bumi ini. Lebih-lebih lagi,kecepatan
berlangsungnya perubahan dalam penggunaan sumber daya meninggalkan
sedikit waktu untuk mengantisipasi dan mencegah dampak yang tidak
diharapkan.
5
kekuatan dalam ketahanan nasional
tersebut dijelaskan, maka kira-kira akan seperti berikut ini:
1.
Ketahanan Ideologi
Negara
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan kepada sila-sila yang
terkandung di dalam Pancasila, untuk itu kita sebagai warga negara
Indonesia maka harus bisa terus menjaga dan juga mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari sila-sila yang ada, dengan begitu kemampuan
ketahanan nasional Indonesia yang paling dasar akan terpenuhi sampai
di masa
depan nanti.
2.
Ketahanan Politik
Kemampuan
dalam ketahanan nasional juga dipengaruhi oleh sistem politik yang
digunakan oleh negara kita ini. Maka dari itu, kestabilan sistem
politik harus benar-benar bisa terjaga, karena jika tidak maka akan
mempengaruhi juga sistem ketahanan dari dalam.
3.
Ketahanan Ekonomi
Mungkin
memang sudah bukan lagi sebagai suatu rahasia, kalau yang
namanyatingkat
ekonomi pasti
akan bisa mempengaruhi semua kalangan masyarakat, kalau tingkat
ekonominya rendah maka bisa dibilang kekuatan dalam mempertahankan
nasional pun ikut melemah. Jika tingkat ekonomi kuat, maka ketahanan
nasional pun juga bisa bertambah kekuatannya.
4.
Ketahanan Sosial-Budaya
Jika
kita melihat fenomena demam
Korea
yang
terjadi pada generasi muda beberapa waktu terakhir, mungkin itu bisa
kita jadikan contoh bahwa ketahanan nasional Indonesia dari sisi
sosial-budaya memang masih lemah. Untuk itu perlu ada peningkatan
pemahaman tentang ketahanan sosial-budaya ini yang mana bersumber
pada definisi budaya atau kebudayaan itu sendiri.
5.
Ketahanan Pertahanan-Keamanan
Jika
dari segi pertahanan-kemanan, mungkin kita bisa menelaah sejenak pada
UUD 1945 pasal 30, yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. Jadi ketahanan
nasional dari sisi Hankam ini memang tidak hanya sebatas pada
kekuatan militer saja, akan tetapi kita sebagai warga negara juga
perlu meningkatkan kepedulian kita terhadap pertahanan-keamanan
nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar